Modernis.co, Malang – Rina Wahyu Setyaningrum, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), meyakini bahwa ada beberapa kendala yang membuat pembelajaran tidak berjalan optimal. Diantaranya adalah akses dan proses pembelajaran.
“Selama pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak siswa yang kesulitan mendapat akses. Selain itu, siswa juga tidak menggunakan pembelajaran daring dengan sebaik-baiknya,” kata Rina dalam kegiatan bincang Pendidikan ‘Transformasi dan Digitalisasi Budaya Belajar Jarak Jauh’ yang diadakan RBC Institute A. Malik Fadjar, kamis, (19/08).
Rina menambahkan, sejak awal pembelajaran daring hingga sekarang, berbagai keluhan datang dari para guru, siswa, maupun wali murid.
“Tumpukan tugas yang sangat banyak bagi siswa, itu membuat orang tua semakin kesulitan. Akhirnya, sering terjadi secara psikologis konflik antara orang tua dengan anak, anak yang satu dengan yang lain, dan guru dengan wali murid walaupun dengan porsi yang berbeda,” tegas Rina.
Dosen FKIP UMM tersebut juga menyoroti ada perbedaan signifikan antara pembelajaran daring dan luring.
“Ketika daring, anak-anak sering merasa sendiri karena tidak punya orang yang langsung menjadi konsultan. Padahal, di pembelajaran luring ketika siswa mengalami kesulitan, ada guru disana dan siap memberikan pencerahan. Sedangkan, ketika di rumah siswa harus mempersiapkan semuanya sendiri,” ujar Rina.
Meskipun demikian, ada beberapa hal positif yang bisa didapat oleh siswa Ketika pembelajaran daring.
“Saat sekarang ini, ada beberapa perbaikan-perbaikan yang saya lihat. Seperti menyelesaikan pekerjaan kelompok yang diberikan oleh guru bersama dengan teman-temanya,” ungkapnya.
“Saat sebelum pembelajaran daring berlangsung, peserta didik melakukan hafalan ayat-ayat pendek Al-Qur’an, memahami maknanya, serta menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Selain itu, nilai integritas dan kemandirian juga bisa dilakukan bersama orang tua di rumah sesuai dengan petunjuk guru dengan melaporkan hasil kegiatan melalui bukti foto,” imbuhnya.
Di akhir acara Rina mengatakan, “Tugas mendidik anak bukan hanya dipelajari oleh para guru, akan tetapi orang tua sebagai pendidik yang utama dalam lingkungan keluarga sama-sama perlu memahami strategi dalam mengajar agar dapat mendidik anak secara baik dan tepat,” pungkasnya. (Ald)